Sekedar Ide (gila)
Hitungan mundur PEMILU Legistatif 2009 mulai merasuk dalam setiap tarikan nafas para calon wakil rakyat yang merasa dirinya berkompeten untuk menjadi wakil bagi masyarakat yang akan datang kebilik pemilihan. Lalu bagaimana pula untuk masyarakat yang memilih untuk tidak memilih, apakah mereka memang tidak ingin terwakili atau para calon wakil rakyat yang merasa berkompeten belum dapat mewakili mereka.
Tak ada yang dapat membaca alur berpikir mereka yang memilih untuk tidak ikut memilih. Apakah mereka enggan untuk diwakili atau memang tidak ingin diwakili oleh calon-calon yang ada. Kita dapat membayangkan jika saja ada partai yang dapat menjadi alternatif untuk mereka tentulah partai tersebut hampir dapat dipastikan menjadi partai terbesar yang akan mengisi kursi-kursi yang tersedia di setiap DPR di Kabupaten, Propinsi, hingga ketingkat DPR Pusat.
Tingkat peserta pemilu yang tidak menggunakan hak pilihnya berdasarkan data yang dipublikasikan oleh berbagai media sudah mencapai pada tingkat yang sangat mengkhawatirkan. Itu artinya keputusan apapun yang dikeluarkan oleh DPR dapat dikatakan tidak mewakili kepentingan mayoritas penduduk.
Memang untuk pemilu yang akan berkangsung di tahun 2009 nanti belum akan memberikan perubahan yang berarti untuk tingkat keterwakilan dari setiap warga negara yang punya hak pilih.
Namun bisa dibayangkan jika saja kita bisa mendirikan satu PARTAI yang SAH dimana Partai tersebut akan menempatkan para wakil rakyat melalui jumlah suara dari masyarakat yang memilih untuk tidak memilih ataupun dari perhitungan kertas suara yang rusak dan batal, sudah barang tentu orang-orang yang duduk di DPR adalah orang-orang yang memang mewakili setiap kelompok yang ada di Bumi Pertiwi ini.
Ini tentu saja menjadi satu hal yang fenomenal dimana tidak ada satu orang pun yang memiliki hak pilih tidak terwakili di DPR, hal ini juga akan memberikan konsekuensi bagi setiap pemilih bahwa tidak datang ke bilik pemilihan suara juga merupakan satu pilihan dan akan memiliki wakilnya di DPR.
Hitungan mundur PEMILU Legistatif 2009 mulai merasuk dalam setiap tarikan nafas para calon wakil rakyat yang merasa dirinya berkompeten untuk menjadi wakil bagi masyarakat yang akan datang kebilik pemilihan. Lalu bagaimana pula untuk masyarakat yang memilih untuk tidak memilih, apakah mereka memang tidak ingin terwakili atau para calon wakil rakyat yang merasa berkompeten belum dapat mewakili mereka.
Tak ada yang dapat membaca alur berpikir mereka yang memilih untuk tidak ikut memilih. Apakah mereka enggan untuk diwakili atau memang tidak ingin diwakili oleh calon-calon yang ada. Kita dapat membayangkan jika saja ada partai yang dapat menjadi alternatif untuk mereka tentulah partai tersebut hampir dapat dipastikan menjadi partai terbesar yang akan mengisi kursi-kursi yang tersedia di setiap DPR di Kabupaten, Propinsi, hingga ketingkat DPR Pusat.
Tingkat peserta pemilu yang tidak menggunakan hak pilihnya berdasarkan data yang dipublikasikan oleh berbagai media sudah mencapai pada tingkat yang sangat mengkhawatirkan. Itu artinya keputusan apapun yang dikeluarkan oleh DPR dapat dikatakan tidak mewakili kepentingan mayoritas penduduk.
Memang untuk pemilu yang akan berkangsung di tahun 2009 nanti belum akan memberikan perubahan yang berarti untuk tingkat keterwakilan dari setiap warga negara yang punya hak pilih.
Namun bisa dibayangkan jika saja kita bisa mendirikan satu PARTAI yang SAH dimana Partai tersebut akan menempatkan para wakil rakyat melalui jumlah suara dari masyarakat yang memilih untuk tidak memilih ataupun dari perhitungan kertas suara yang rusak dan batal, sudah barang tentu orang-orang yang duduk di DPR adalah orang-orang yang memang mewakili setiap kelompok yang ada di Bumi Pertiwi ini.
Ini tentu saja menjadi satu hal yang fenomenal dimana tidak ada satu orang pun yang memiliki hak pilih tidak terwakili di DPR, hal ini juga akan memberikan konsekuensi bagi setiap pemilih bahwa tidak datang ke bilik pemilihan suara juga merupakan satu pilihan dan akan memiliki wakilnya di DPR.
No comments:
Post a Comment